Kelas :
3D
Npm :15410153
Prodi :Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
Semarak Perayaan Bulan Bahasa
Bulan
bahasa merupakaan suatu perayaan/pengukuhan bahasa sebagai penguat identitas
nasional yang di rayakan di Universitas PGRI semarang khususnya fakultas
Pendidikan Bahasa san Seni, yang di peringati leh masing-masing prodi yaitu
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Pendidikan Bahasa Ingris,Pendidikan
Bahasa dan Sastra Daerah.
Suatu
kegiatan rutinitas tahunan yang di lakukan oleh fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni, kegiatan ini sangatlah memberi manfaat positif dan juga memberi
pengalaman baru kepada para semua yang datang khususnya para mahasiswa.
Adanya
Bulan Bahasa ini merupakan wujud dari perayaan/pengukuhan bahasa khususnya
pengukuhan Bahasa indonesia sebagai
bahasa nasional yang merupakan sualu identitas pemersatu kebenekaan, selain itu
bahasa sebagai identitas bangsa indonesia yang tepatnya sebagai perayaan sumpah
pemuda yang merupakan pengakuan bahasa indosia sebagai bahasa resmi/nasional
yang terjadi pada tanggal 28 0ktober
1928.
Sebagai
mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni ,saya merasa senang dan bangga dengan adanya
pengukuhan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan saya sangat antusias dengan adanya perayaan bulan
bahasa ,karena kegiatan tersebut membuat kita mengerti pentingnya sebuah bahasa
yang memertabatkan Bahasa dan Sastra dalam kebenekaan.
Kalau
di ceritakan sejarah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional yang tepatnya di
sebut sumpah pemuda sangat panjang sejarahnya, namun kita hanya memahami dan
antusias dengan perayaan Sumpah Pemuda sebagai
suatu wujud mengisi dan menghargai para perjuangan para pendahulu dalam
pengukuhan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
Dalam
lingkungan kampus kegiatan Bulan Bahasa
yang di adakan di Balairung Universitas PGRI semarang merupakan suatu
kegiatan yang di adakann Dekan Fakultas Bahasa dan Seni sebagai wujud
peringatan ,namun selain itu juga di jadikan para mahasiswa sebagai wujud untuk
penyegaran otak di tengah padatnya kuliah dan di tengah padatnya tugas dari
dosen pengampu dari masing_masing mahasiswa.
Semarak
perayaan bulan bahasa yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sebelumnya
ada lonba stand up comedi,lomba debat bahasa dengan 3 bahasa,adanya seminar
bahasa yang di isi oleh ahli-ahli bahasa
yang di datangkan untuk mengisi seminar kebahasaan,serta upgris bersastra
merupakan suatu ajang para pejabat struktur kampus membacakan sebuah puisi,dan
di lanjutkan bedah buku dengan 3 buku, 3 pembaca , 3 kritikus dengan 1
pengarang.
Suatu
perayaan dengan konsep yang matang membuat kegiatan berlangsung dengan segala
apresiasi yang bisa dikatakan hampir sempurna dalam pelaksanaanacara tersebut.
Dalam
puisi yang di bawakan Bapak Rektor membawakan sebuah puisi dengan judul “takziah”,kenapa
judul puisi yang di bawakan dari pengarang Trianto Triokromo meriwayatkan
kematian dipilih dan bacakan dalam acara
terebut,karena Bapak rektor meyakini bahwa kematian itu tidak di tentekan akan
umur yang tua namun kematian merupakan kewenangan para pencipta. Dari apa penjelasan di atas apa daya kita
manusia hanya seorang makluk yang tak memiliki kemampuan mengetahui seberapa
kita akan hidup ,maka janganlah lakukan kegiatan yang sekiranya tidak memiliki
manfaat.
Kemudian
puisi yang sama dengan penyair yang sama namun dengan judul yang berbeda ,
dengan judul”SELIR MUSIK PANAS”.puisi dengan lirikan syair selir-selir tua
menunggu .dari puisi yang di bawakan dengan intonasi yang dapat membawa para
penonton terbawa suasana pembacaan puisi tersebut..
Kegiatan
bedah buku dengan 3 Buku, 3 kritikus, 3 pembaca dengan satu pengarang.dengan
menghadirkan para 3 kritikus Dr. Nur Hidayat,Drs. S.prsetyo utomo,M.Pd ,m . Eko
Putra,S.Pd.dengan di moderatori Dr.Harjito.dengan melihat para kritikus
tersebut merupakan orang-orang intelrktual
tinggi.
Kritikus berpendapat bahwa penulis dalam hal
ini Trianto triokromo ,di bandingkan dengan seorang Gus Dur yang merupakan memiki kecerdasan listas terbatas yang mana
dapat di pelajari dengan pendekatan waliallah yang mana ini berkaitan dengan
kecerdasan lintas terbatas memiliki arti bahwa semakin sulit bahasa yang di
pakai maka tingkat bahasa yang di pakai semakin tinggi..
Kritikus
memberikan ulasan bahwa dalam hal berkaya penulis mendialogkan tokoh satu
dengan tokoh yang lain.sehingga dalam hal ini ada keterkaitan antara karya satu
dengan karya yang lainya dengan kata lain saling berkaitan.
Di
jelaskan pula mengenai buku yang di
kritik ini merupakan penguatan sejarah ,maksud penguatan sejarah di atas
meemiliki makna bahwa buku yang di karang Trianto Triokromo menmbulkan kembali
akan ceita sejarah yang dahulu ,contoh dari sejarah tersebut seperti
sejarah G 30S PKI.
Hal
ini menjadi suatu penyajian yang menarik akan suatu materi untuk di baca karena
memberikan suatu pengatahuan berupa wawasan yang baru akan sejarah yang
terjadi di indonesia,dan itu merupakan
suatu kenangan masa lalu yang pernah terjadi.
Kritikus mengatakan bahwa tugas manusia itu
paling sulit,namun hal itu bertolak belakang dengan kenyataan yang ada bahwa
hanyalah penyair yang sulit. Hal ini di buktikan dengan sedikitnya jumlah
penyair. Hai ini tidak dapat di bantahkan dengan teori appun bahwa memang
menjadi seorang penyair itu tidak mudah ,karena membutuhkan suatu pengimajinasi
yang tinggi.
Penyair
mengatakan bahwa menjadi seoang penyair itu sam dengan seorang pemanjat
kalapa/penjual kelapa.entah apa yang di maksudkan penyair tersebut.saya sebagai
mahasiswa sastra menyadari bahwa untuk menjadi penyair hebat itu kita harus
berusaha untuk belajar dengan orang yang lebih ahlinya.karena kita dapat
belajar dari pengalaman penyair yang sudah mahir dalam berkarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar