Jumat, 11 November 2016



Nama    : Agus Prasetyo
Kelas     : 3D
Npm      :15410153
Prodi     :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Puncak Perayaan Bulan Bahasa
                Bulan bahasa merupakaan suatu pengukuhan dari serangkaian puncak bulan  bahasa sebagai penguat identitas nasional yang di rayakan di Universitas PGRI semarang khususnya fakultas Pendidikan Bahasa san Seni, yang di peringati oleh masing-masing prodi yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Pendidikan Bahasa Ingris,Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah.
                Suatu kegiatan rutinitas tahunan yang di lakukan oleh fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, kegiatan ini sangatlah memberi manfaat positif dan juga memberi pengalaman baru kepada para semua yang datang khususnya para mahasiswa. Namun konsep yang di bawakan pada tahun 2016 perayaan bulan bahasa di adakan dengan konsep perayaan yang berbeda dengan konsep-konsep perayaan bulan bahasa pada tahun-tahun sebelumnya.
                Adanya Bulan Bahasa ini merupakan wujud dari pengukuhan bahasa khususnya pengukuhan Bahasa indonesia  sebagai bahasa nasional yang merupakan sualu identitas pemersatu kebenekaan, selain itu bahasa sebagai identitas bangsa indonesia yang tepatnya sebagai perayaan sumpah pemuda yang merupakan pengakuan bahasa indosia sebagai bahasa resmi/nasional yang  terjadi pada tanggal 28 0ktober 1928. Serta menjadi suatu identitas Nasional yang harus di akui sebagai bahasa resmi suatu bangsa ,yaitu bangsa Indonesia.
                Sebagai mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni ,saya merasa senang dan bangga dengan adanya pengukuhan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan saya  sangat antusias dengan adanya perayaan bulan bahasa ,karena kegiatan tersebut membuat kita mengerti pentingnya sebuah bahasa yang memertabatkan Bahasa dan Sastra dalam kebenekaan.
                Kalau di ceritakan sejarah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional yang tepatnya di sebut sumpah pemuda sangat panjang sejarahnya, namun kita hanya memahami dan antusias dengan perayaan Sumpah Pemuda sebagai  suatu wujud mengisi dan menghargai para perjuangan para pendahulu dalam pengukuhan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
                Dalam lingkungan kampus kegiatan Bulan Bahasa  yang di adakan di Balairung Universitas PGRI semarang merupakan suatu kegiatan yang di adakann Dekan Fakultas Bahasa dan Seni sebagai wujud peringatan ,namun selain itu juga di jadikan para mahasiswa sebagai wujud untuk penyegaran otak di tengah padatnya kuliah dan di tengah padatnya tugas dari dosen pengampu dari masing_masing mahasiswa. Serta sebagai hiburan yang di tampilkan sangat menarik dengan adanya suatu tari dan jenis kreasi-kreasinya,sehingga penampilan menjadikan suatu hiburan penyegaran otak bagi hadirin yang berada dalam Balairung Universitas PGRI Semarang.
               
                Dalam perayaan puncak bulan bahasa yang diadakan di Balairung pada hari kamis pada tanggal 27 oktober 2016,serta perayaan dengan adanya orasi-orasi mahasiswa di gedung utama sangat mendidik karena kita di beri pengertian akan semua pengertian akan adanya bulan bahasa dan sejarah panjang yang terjadi  pada tanggal 28 oktober  1928.
                Puncak Perayaan Bulan Bahasa yang patut di apresiasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,yang mana perayaan di konsep sebelum jauh hari sebelum kegiatan berlangsung,nyatanya kegiagatan tersebut dengan konsep yang matang dapat berjalan dengan lancer dari awal kegiatan hingga kegiatan tersebut selesai.
                Dapat di ceritakan kegiatan di buka oleh Rektor Universitas PGRI  Semarang secara simbolik dengan memainkan alat musik dengan di ikuti pemain music lainya, hal ini memiliki kesan yang berbeda dengan di adakannya puncak perayaan Bulan Bahasa yang menjadi moment yang tidak terlupakan.
                Selanjutnya acara di lanjutkan dengan pementasan tari-tari dan kreasi –kreasinya sebagai bentuk agenda puncak kegiatan acara tersebut.dengan penambilan peserta lomba yang jumlahnya 28 regu yang menampilkan tari kreasinya maupun sejenisnya.
                Masing-masing regu di panggil satu demi satu hingga peserta terakhir yaitu nomer urut 28,dari setiap regu ke regu terdapat suatu penampilan yang menarik untuk di tontok karena setiap regu menampilkan kebolehan di panggung ddemi untuk mendapatkan juara sebagai pemenang.
                Selain itu motivasi para regu untuk memeriahkan acara tersebut,juga untuk menjadi juara . karena jika menang dan menjadi pemenang akan mendapt hadiah dan jika di hitung nominalnya sangat fantastis bagi kalangan mahasiswa maupun pelajar . motivasi itu yang membuat  para setiap regu berlatih keras dan terus semangat demi untuk mendapatkan juara dalam perlombaan puncak bulan bahasa tersebut.
                Setelah selesainya acara perlombaan tersebut di selenggarakan sebuah pertunjukan dari sebuah unit kegiatan mahasiswa(UKM) yaitu teater gema dengan menunjukan orasinya di halaman parker di Gedung Utama universitas  PGRI Semarang.
Dalam orasinya menjelaskan apa itu sumpah pemuda, serta bagaimana sejarahnya.dengan lantang para demontran mengucapkan akan pentingnya akan sumpah pemuda yang berbunyi sebagai berikut:
1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,tanah air Indonesia.
2.Kami putra dan putri Indonesia mngaku berbangsa satu,bangsa Indonesia.
3.kami Putra dan Putri  Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan ,Bahasa Indonesia.
Dari isi tersebut sebagai materi akan orasi yang di bawakan, serta di jelaskan sejarah dan peran penting sebagai wujud  pengenalan akan pentingnya sumpah pemuda dengan memberikan uraian yang bersifat objektif akan butiran isi dari sumpah pemuda sebagai sesuatu yang memiliki sejarah yang sangat perpengaruh dalam perkembangann suatu bahasa.

               


Nama  :Agus Prasetyo
Kelas    :3D
NPM    :15410153
Prodi    :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Apa itu Pahlawan?
Pahlawan adalah sebutan bagi mereka-mereka yang melakukan sebuah perjuangan, dan perjuangan tersebut berbengaruh positif kepada kita semua. Jika kita perhatikan sebutan pahlawan hanya untuk orang-orang tertentu yang  berjasa akan semua usaha perjuangannya dalam memperjuangkan sesuatu hal. Karena tidak semua orang dapat disebut sebagai pahlawan,mungkin semua orang punya usaha yang di perjuangkan namun tidak semuanya orang tersebut disebut sebagai pahlawan entah karena usaha yang dilakukan belum di terima dalam sebuah masyarakat  maupun usaha yang di perjuangkan tersebut belum terpengaruh akan kehidupan dalam sebuah masyarakat sehingga perjuangan tersebut belum bernilai di dalam masyarakat.
Seseorang bisa disebut sebagai seorang pahlawan itu bukan hanya sekadar usaha dan perjuangan,karena seseorang pahlawan adalah seseorang yang telah memberikan sebuah gerakan perubahan yang positif dan memiliki sifat yang dapat di tiru sebagai tokoh teladan dalam kehidupan nyata yang bersifat positi , memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat baik atau bisa disebut sebagai seseorang yang bijaksana dan berwibawa.
Jika baru-baru ini kita  menemui/menjumpai akan adanya sebuah seminar kepahlawanan serta adanya suatu perlombaan dan peringatan hari pahlawan dengan dilakukan upacara bendera yang merupakan satu bentuk upaya penghargaan akan usaha dan perjuangan para pejuang telah mendahului kita yang puncak perayaannya paha tanggal 10 November 2016.
Makna perayaan hari pahlawan merupakan bentuk suatu upaya penghargaan atas atas usaha para pejuang. Maka timbul-lah pendapat bahwa sebuah bangsa yang besar adalah mereka-mereka yang mau menghargai usaha perjuangan para pahlawan yang sudah mendahului kita.
Dari pengertian pahlawan tersebut kita membedakan penggolangan pahlawan berdasarkan usaha perjuangan yang dilakukannya,kita dapat membagai macam penggolongan pahlawan berdasarkan usaha yang diperbuat:1.Pahlawan nasional 2. Pahlawan reformasi.
Dari pengertian ini pahlawan nasional adalah para pejuang yang melakukan sebelum Indonesia merdeka sampai Indonesia mereka. Sedangkan pahlawan reformasi merupakan sebutan para mereka yang berjuang setelah Indonesia merdeka.
Berbicara mengenai usaha dan perjuangan baru-baru ini ada peringatan kelahiran W.S Renda, beliau  bisa dikatagorikan sebagai tokoh sastrawan yang karyanya berbengaruh besar dalam perkembangan ilmu sastra dalam negeri tercinta ini. Kenapa saya bisa katakan W.S.Rendra sebagai tokoh sastra karena perjuangannya patut dihargai sebagi tokoh sastrawan yang memiliki jiwa dalam menulis sebuah tulisan yang berupa puisi.
Peringatan kelahiran beliau dapat di maknai sebagai bentuk  perjuangan  pada massa hidupnya dalam mengembangkan dan melestarikan suatu sastra dalam kurun waktu tersebut. Bentuk maupun upaya yang dilakukan adalah mendirikan sebuah tempat berkarya yaitu Bengkel Sastra Rendra.
Sangat baik untuk di apresiasi,langkah dan upaya W.S.Rendra dalam mengembangkan dunia persastraan di Indonesia yang semasa remaja di penehi dengan sebuah karya-karya sastra berupa puisi,esai,menulis cerpen,cerita,serta seni bermain peran/drama,beliau tekuni dunia sastra dan berbagai penghargaan di dapatnya semasa itu sebagai tokoh yang memiliki jiwa dalam bersastra.
Dilihat pada tahun 60an maupun 70an sangat sulit kita menjumpai sosok seorang seperti W.S.Rendra karena karena pada dahulu yang telah di sebutkan tidak begitu banyak orang yang memiliki jiwa dalam bersastra seperti beliau, dan pada zaman tersebut kita menjumpai seseorang yang memiliki jiwa dalam bersastra hanya sedikit orang.
Keterkaitan pahlawan yang di uraikan di atas dengan perjuangan W.S.Rendra dapat kita golongkan bahwa suatu usaha yang di lakukan yang mana usaha tersebut memberikan manfaat dan pengaruh besar dalam suatu perkembangan dalam suatu beradapan bisa disebut sebagai seorang yang memiliki jiwa pahlawan
            Karena seorang sastrawan maupun pejuang tidak mengharapkan apa yang telah beliau lakukan, namun ia melakukan sesuatu karena niat yang tulus dalam hati ingin melakukan perbuatan tersebut dengan sungguh-sungguh tanpa adanya suatu imbalan.terlintas dalam pikiran para pejuang bahwa niat tulus itu henti harganya,dan akan terus berjalan jika kita mensyukuri apa yang kita perbuat dan apa yang telah kita terima setelah usaha dan perjuangan dilakukan.



Nama    :Agus Prasetyo
Kelas     :3D
Npm      :15410153
Prodi     :Pendidikan Bahasa dan Sastra indonesia
Manis dan Pahitnya Hidup
                Teks yang saya komentari disini adalah dari teman saya yang bernama Teguh,dengan judul artikel mengulas teater Jaka Tarub.
                Melihat anterian yang begitu banyak dalam sepanjang jalan menuju tempat pementasan teater, bertempatkan di gedung pusat lantai 7 Universitas PGRI semarang . Antrean yang panjang membuat para penonton agak kecewa dengan panitia penyelenggara teater tersebut. Karena jadwal yang di tentukan tidak sesuai dengan apa yang di tentukan sebelumnya oleh panitia pelaksana dalam pelaksanaan kegiatan di laksanakan oleh teater gema Universitas PGRI Semarang.
                Seharusnya keterlambatan tidak harus terjadi karena panitia bisa mengantisipasi dengan penataan ruang sebelum acara itu dimulai dan persiapan para pemain dalam berlatih dalam memainkan peran masing-masing tokoh. Tidak seharusnya penonton kecewa dengan adanya kemunduran waktu yang di tentukan  dalam pementasan  teater tersebut.
                Pendekoran ruangan yang sangat menarik membuat penonton sangat antusias dengan pementasan teater  dipentaskan dalam suatu panggung yang sangat sesuai dengan situasi dan  kondisi yang ada dalam tema dalam cerita dibawakan tersebut.
                Dalam opini yang diceritakan teman saya tersebut di jelaskan bahwa cerita jaka tarup itu sudah  tidak asing lagi bagi masyarakat, terutama pelajar. Dari alur cerita yang di jelaskan saya kurang setuju dengan pendapat penulis karena bisa jadi masyarakat maupun pelajar ada yang belum mengerti alur cerita Jaka Tarup. Hal ini saya sampaikan karena saya sadar bahwa ada dalam masyarakat yang memiliki budaya  membaca karena penyebaran dalam suatu cerita bisa bersifat tertulis namun ada juga ada yang bersifat mendengarkan.
                Dalam hal ini membuat kurangnya wawasan akan cerita cerita yang di bawakan dalam versi-versi tulis.sehingga wawasan yang sifatnya tertulis tidak dapat di terima para masyarakat maupun pelajar untuk mengetahui wawasan yang di publikasikan tertulis.
                Dalam pementasan teter Jaka Tarup ini,  diceritakan adanya intermeso atau dapat di artikan dengan suatu selingan hiburan dalam kegiatan di laksanakan. Apa yang dikatakan penulis bahwa intermeso yang di isi dengan perdebatan para  kandidat calon lurah dalam melakukan kampanye dalam pelaksanaan terdapat beberapa perdebatan antara kandidat calon lurah berupa kata-kata  lelucon semata, saya tidak setuju dengan adanya hiburan tersebut karena presepsi orang yang belum mengerti alur cerita dalam Jaka Tarup akan di anggap sebagai rangkaian cerita dalam cerita.
                Rangakaian cerita di jelaskan dalam sebuah rumah seorang perjaka yang bermimpi dengan seorang bidadari cantik yang datang dari khayangan yang turun ke bumi sewaktu bulan pernama.saya sendiri tidak percaya dengan mimpi yang di alami pemuda tersebut yang bernama Jaka Tarup,menurut saya mimpi  yang di alaminya tersebut terlalu berlebihan,dan sulit di pahami dari logika manusia.
                Dalam cerita yang diceritakan bahwa ada bidadari turun kebumi dengan jumlah 7 bidadari dari khayangan turun ke bumi dengan menggunakan slendang yang di pakai oleh masing-masing bidadari di waktu bulan purnama datang. Dengan sembunyi-sembunyi  Jaka Tarup mengetahui kejadian tersebut, di waktu kesibukan para bidadari tersebut mandi di sungai  Jaka menyusup  dan mencuri salah satu slendang yang di pakai bidadari tersebut. Dari kejadian yang di paparkan penulis tersebut bertentangan dengan  norma sosial  dan norma, karena tindakan tersebut termasuk perbuatan tidak baik atau bisa di sebut dengan tindakan menyimpang.
                Setelah akan kembali ke khayanga salah dari satu bidari mencari slendang yang dipakainya hilang dan di cari juga tidak di temukan, Jaka pun memberi baju kepada bidadari yang kehilangan slendang tersebut,sebut saja namanya Nawang wulan. Pemberian baju tersebut bermaksutkan untuk memperistri bidadari tersebut setelah ucapan yang di ujarkan Nawang Wulan  tersebut, jika yang memberikan baju dia laki-laki mak ia akan jadikan suami  jika dia wanita akan di jadikan saudara.perasaan senang yang di rasakan Jaka Tarup . seakan-akan hidup di dunia hanya di huni mereka berdua dengan kata lain perasaan jaka tarup berbunga-bunga.
                Setelah di jelaskan penulis bahwa  Jaka tarup tidak boleh membuka lumbung padi ,namun dengan penuh ingin tau maka Jaka Turub membuka lumbung padi yang berisikan sebutir padi .tanpa di sadari atau di ketahui bahwa istrinya,Nawang Wulan dapat merubah sebutir padi dapat menjadi jumlah nasi yang banyak.setelah di bukanya lumbung tersebut maka kekuatan  yang dimiliki Nawang Wulan hilang.setelah dibuka lesung padi tersebut ternyata ada slendang milik Nawang Wulan yang di sembunyikan suaminya tersebut. Setelah mengetahui itu semua Nawang Wulan kembali ke khayangan dan meninggalkan amak dan suaminya di bumi.
                Dalam penggambaran cerita di sebutkan Jaka Tarup merasa sedih dengan kejadian yang telah di lakukan yang membuat menderita,merana karena  ditinggal  seorang istri.dalam cerita ini menggambarkan kehidupan bahwa hasil dari berbohong hasilnya tidak akan bertahan lama/kekal.karena menanam  benih cinta dengan kebohongan maka akan bertahan lama.
                Dapat juga di katakan membangun sebuah pondasi dengan tanpa adanya semen sebagai perekat .maka perasaan Jaka tarup yang awalnya bahagia(berbunga-bunga) menjadi  sedih(menderita).itu yang di sebut manis dan pahitnya kehidupan,terkadang perasaan kita senang.akan tetapi perasaan senang itu dapat berubah menjadi sedih yang dapat membuat seseorang hilang kendali.
Balada sumarah
                Dalam cerita sumarah menceritakan seorang yang di tindas haknya hanya hal sepele yaitu salah pandang masyarakat dalam menilai sumarah dengan sebutan antek-antek pki/pengikut pki.maka hidup sumara di kucilkan dari masyarkat.setelah itu sumarah ingin mencari pekerjaan di negeri orang bermaksut agar hak-haknya di akui,maka pergilah ke negeri arap di sana ia bekerja sebagai pembantu dan ia juga tidak mendapat perlakuan selayaknya manusia pada umumnya .ia di siksa dan di injak-injak harga dirinya.
                Tidak sepatutnya kita sebagai manusia biasa memandang dengan orang dengan sebelah mata/kasad mata karena tidak semua yang di ucapkan/di tuduhkan kepada sumarah ataupun manusia seperti kita bernilai salah.
ti

               

               


Nama    : Agus Prasetyo
Kelas     : 3D
Npm      :15410153
Prodi     :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semarak Perayaan Bulan Bahasa
                Bulan bahasa merupakaan suatu perayaan/pengukuhan bahasa sebagai penguat identitas nasional yang di rayakan di Universitas PGRI semarang khususnya fakultas Pendidikan Bahasa san Seni, yang di peringati leh masing-masing prodi yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Pendidikan Bahasa Ingris,Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah.
                Suatu kegiatan rutinitas tahunan yang di lakukan oleh fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, kegiatan ini sangatlah memberi manfaat positif dan juga memberi pengalaman baru kepada para semua yang datang khususnya para mahasiswa.
                Adanya Bulan Bahasa ini merupakan wujud dari perayaan/pengukuhan bahasa khususnya pengukuhan Bahasa indonesia  sebagai bahasa nasional yang merupakan sualu identitas pemersatu kebenekaan, selain itu bahasa sebagai identitas bangsa indonesia yang tepatnya sebagai perayaan sumpah pemuda yang merupakan pengakuan bahasa indosia sebagai bahasa resmi/nasional yang  terjadi pada tanggal 28 0ktober 1928.
                Sebagai mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni ,saya merasa senang dan bangga dengan adanya pengukuhan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan saya  sangat antusias dengan adanya perayaan bulan bahasa ,karena kegiatan tersebut membuat kita mengerti pentingnya sebuah bahasa yang memertabatkan Bahasa dan Sastra dalam kebenekaan.
                Kalau di ceritakan sejarah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional yang tepatnya di sebut sumpah pemuda sangat panjang sejarahnya, namun kita hanya memahami dan antusias dengan perayaan Sumpah Pemuda sebagai  suatu wujud mengisi dan menghargai para perjuangan para pendahulu dalam pengukuhan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
                Dalam lingkungan kampus kegiatan Bulan Bahasa  yang di adakan di Balairung Universitas PGRI semarang merupakan suatu kegiatan yang di adakann Dekan Fakultas Bahasa dan Seni sebagai wujud peringatan ,namun selain itu juga di jadikan para mahasiswa sebagai wujud untuk penyegaran otak di tengah padatnya kuliah dan di tengah padatnya tugas dari dosen pengampu dari masing_masing mahasiswa.
                Semarak perayaan bulan bahasa yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sebelumnya ada lonba stand up comedi,lomba debat bahasa dengan 3 bahasa,adanya seminar bahasa yang di isi oleh ahli-ahli  bahasa yang di datangkan untuk mengisi seminar kebahasaan,serta upgris bersastra merupakan suatu ajang para pejabat struktur kampus membacakan sebuah puisi,dan di lanjutkan bedah buku dengan 3 buku, 3 pembaca , 3 kritikus dengan 1 pengarang.
                Suatu perayaan dengan konsep yang matang membuat kegiatan berlangsung dengan segala apresiasi yang bisa dikatakan hampir sempurna dalam pelaksanaanacara tersebut.
                Dalam puisi yang di bawakan Bapak Rektor membawakan sebuah puisi dengan judul “takziah”,kenapa judul puisi yang di bawakan dari pengarang Trianto Triokromo meriwayatkan kematian  dipilih dan bacakan dalam acara terebut,karena Bapak rektor meyakini bahwa kematian itu tidak di tentekan akan umur yang tua namun kematian merupakan kewenangan para pencipta.  Dari apa penjelasan di atas apa daya kita manusia hanya seorang makluk yang tak memiliki kemampuan mengetahui seberapa kita akan hidup ,maka janganlah lakukan kegiatan yang sekiranya tidak memiliki manfaat.
                Kemudian puisi yang sama dengan penyair yang sama namun dengan judul yang berbeda , dengan judul”SELIR MUSIK PANAS”.puisi dengan lirikan syair selir-selir tua menunggu .dari puisi yang di bawakan dengan intonasi yang dapat membawa para penonton terbawa suasana pembacaan puisi tersebut..
                Kegiatan bedah buku dengan 3 Buku, 3 kritikus, 3 pembaca dengan satu pengarang.dengan menghadirkan para 3 kritikus Dr. Nur Hidayat,Drs. S.prsetyo utomo,M.Pd ,m . Eko Putra,S.Pd.dengan di moderatori Dr.Harjito.dengan melihat para kritikus tersebut merupakan orang-orang intelrktual  tinggi.
                 Kritikus berpendapat bahwa penulis dalam hal ini Trianto triokromo ,di bandingkan dengan seorang  Gus Dur yang merupakan  memiki kecerdasan listas terbatas yang mana dapat di pelajari dengan pendekatan waliallah yang mana ini berkaitan dengan kecerdasan lintas terbatas memiliki arti bahwa semakin sulit bahasa yang di pakai maka tingkat bahasa yang di pakai semakin tinggi..
                Kritikus memberikan ulasan bahwa dalam hal berkaya penulis mendialogkan tokoh satu dengan tokoh yang lain.sehingga dalam hal ini ada keterkaitan antara karya satu dengan karya yang lainya dengan kata lain saling berkaitan.
                Di jelaskan pula mengenai buku  yang di kritik ini merupakan penguatan sejarah ,maksud penguatan sejarah di atas meemiliki makna bahwa buku yang di karang Trianto Triokromo menmbulkan kembali akan ceita sejarah yang dahulu ,contoh dari sejarah tersebut seperti sejarah    G 30S PKI.
                Hal ini menjadi suatu penyajian yang menarik akan suatu materi untuk di baca karena memberikan suatu pengatahuan berupa wawasan yang baru akan sejarah yang terjadi  di indonesia,dan itu merupakan suatu kenangan masa lalu yang pernah terjadi.
                 Kritikus mengatakan bahwa tugas manusia itu paling sulit,namun hal itu bertolak belakang dengan kenyataan yang ada bahwa hanyalah penyair yang sulit. Hal ini di buktikan dengan sedikitnya jumlah penyair. Hai ini tidak dapat di bantahkan dengan teori appun bahwa memang menjadi seorang penyair itu tidak mudah ,karena membutuhkan suatu pengimajinasi yang tinggi.
                Penyair mengatakan bahwa menjadi seoang penyair itu sam dengan seorang pemanjat kalapa/penjual kelapa.entah apa yang di maksudkan penyair tersebut.saya sebagai mahasiswa sastra menyadari bahwa untuk menjadi penyair hebat itu kita harus berusaha untuk belajar dengan orang yang lebih ahlinya.karena kita dapat belajar dari pengalaman penyair yang sudah mahir dalam berkarya.